Blog

Hari Ekuinoks Jepang, Festival Upacara Musim Gugur & Semi

Sekilas Tentang Ekuinoks

Hari Ekuinoks dalam bahasa Jepang 分点bunten adalah salah satu hari libur di Jepang yang tidak dilakukan di Indonesia. Bisa dikatakan, ini adalah salah satu hari libur unik yang dimiliki Jepang. Ada beberapa alasan mengapa hari libur ini terbilang sebagai hal yang unik.

Alasan itu merujuk pada keberadaannya yang berhubungan dengan musim gugur (Aki) dan musim semi (Haru) di Jepang. Oleh karena itu, tidak mungkin jika hari libur ini diadakan di Indonesia. Itu karena, musim-musim tersebut tidak tersedia di Indonesia.

Jika melihat sejarah singkatnya, hari libur Ekuinoks ini sudah berjalan cukup lama. Itu karena, pertama kali hari Ekuinoks ditetapkan sebagai hari libur adalah pada tahun 1948. Dari situ, hari Ekuinoks ini terus diperingati setiap tahunnya.

Hari Ekuinoks Jepang Dibagi Menjadi dua

Perlu diketahui, Ekuinoks Jepang sendiri diperingati sebanyak dua kali. Dua kali peringatan tersebut antara lain Ekuinoks saat musim gugur ‘秋分の日shuubun no hi‘ dan Ekuinoks musim semi ‘春分の日shunbun no hi‘. Jika dilihat secara umum, selain pengucapannya mirip, kedua perayaan tersebut juga tidak berbeda jauh.

Itu karena, kegiatannya akan dirayakan dengan festival dan upacara yang umumnya penghormatan ke pada para leluhur yang dulu berawal dari 秋季皇霊祭Shūki kōreisai yaitu upacara penghormatan kepada keluarga kaisar yang seiring berjalannya waktu kemudian digantikan dengan 春分の日shunbun no hi untuk menghormati semua leluhur. Di musim gugur sendiri, waktu siang dan malam berubah menjadi hampir sama. Nantinya waktu terbit matahari akan berubah memendek.

Hal tersebut menjadi penjelasan alasan mengapa waktu tersebut sering disebut sebagai Jarak Terdekat Surga dan Dunia. Dengan adanya penyebutan tersebut, seseorang akan merasa lebih dekat dengan leluhur yang sebelumnya sudah pergi.

Ini membuat perayaan hari Ekuinoks Jepang terasa lebih khidmat. Terutama saat Minggu Ekuinoks ‘お彼岸Ohigan‘ yaitu 3 hari sebelum dan sesudah ekuinoks yang merupakan minggu di mana kegiatan ziarah di Jepang meningkat. Walaupun memiliki beberapa kesamaan, Ekuinoks musim semi dan gugur juga memiliki perbedaan.

Ekuinoks Musim Gugur

Ekuinoks musim gugur jatuh pada tanggal 23 September 2023, setiap tahun hari Ekuinoks dapat berubah berdasarkan “Kronologi kalender” yang dibuat oleh Observatorium Astronomi Nasional Jepang.

Hari Ekuinoks musim gugur banyak diisi dengan ziarah. Itu karena, ziarah ini adalah aktivitas penting. Coba saja lihat ke pemakaman-pemakaman di Jepang pada hari Ekuinoks tersebut. Penambahan jumlah peziarah pasti terlihat seperti pada berita di bawah ini.

Sebenarnya dahulu perayaan ini sendiri berkaitan dengan kebiasaan warga desa di Jepang saat mendekati hari panen. Pada musim semi Itu masyarakat mulai menabur benih dan berdoa agar mendapat panen melimpah, kemudian pada musim gugur masyarakat bersyukur atas hasil panen yang didapat.

Hari Ekuinoks Jepang di musim gugur sendiri tidak akan lengkap jika belum mencoba ohagi. Sebenarnya ohagi ini merupakan kue yang sering ditempatkan pada sesajen. Kuenya sendiri terbuat dari ketan dengan pasta kacang merah sebagai pelapis luar.

ilustrasi ohagi by acworks

Keberadaannya sebagai sesajen dipilih karena warna merah yang muncul dari pasti dianggap sebagai efek jimat. Nantinya aktivitas ini dianggap sebagai ritual untuk menghilangkan kejahatan.

Melihat pemandangan bunga 彼岸花Higanbana juga bisa dinikmati saat hari Ekuinoks Jepang musim gugur. Bunga ini sendiri sering disebut Bakung lelabah Merah atau bahasa Inggrisnya Red Spider lily. Pemberian nama tersebut wajar mengingat bunga ini sendiri punya bentuk layaknya laba-laba yang berwarna merah.

Perlu diketahui, bunga ini sendiri hanya mekar pada musim gugur. Oleh karena itu, selain daun Momiji yang berubah warna, bunga ini juga menjadi representatif alam musim gugur di Jepang.

Ekuinoks Musim Semi

Ekuinoks musim semi jatuh pada 21 Maret 2023, minggu ekuinoks ‘お彼岸Ohigan‘ dimulai 18 Maret 2023, dan berakhir pada 23 Maret 2023.

Hari Ekuinoks juga berlangsung pada musim semi (Haru). Aktivitasnya sendiri tidak berbeda jauh. Itu karena, berziarah menjadi salah satu aktivitas sering dilakukan orang Jepang. Namun selain berziarah, ada sedikit hal yang berbeda dari Ekuinoks musim gugur.

Yaitu adalah menikmati kue botamochi. Namun Ini adalah Ohagi yang berubah nama pemanggilannya, lho kok jadi plot twist gini🤨…Iya ohagi dan botamochi adalah makanan yang sama, hanya saja berbeda periode makannya. Disebut ohagi karena kue ini dimakan di musim gugur di mana bunga Hagi mekar, dan disebut botamochi karena dimakan di musim semi di mana bunga 牡丹Botan mekar.

Jepang memang terkenal memiliki banyak keunikan. Salah satu keunikan tersebut tentu terletak pada banyaknya hari libur unik yang dirayakan. Hari Ekuinoks Jepang ini hanya satu di antara banyaknya hari libur tersebut.

Kontributor: Team-SA

ABOUT ME
Hanif
Kuli Bahasa, bahasa Jepang - bahasa Indonesia

Tinggalkan Balasan