Disuatu Pagi hari Hari Minggu yang cerah yang sepertinya sebentar lagi mulai Panas Udaranya. . .
A : Ah Pengen beli YS
B : (salah denger) Yah di Semarang Enaknya emang makan Es
A : Heh
*YS(harusnya dibaca IS) adalah Franchise game Action-RPG terkenal Nihon Falcom sejak 1987 sampai sekarang, Pada tahun 2016 kemarin keluar YS terbaru di konsol Playstation Vita dan Playstation 4 yang menjadi pebincangan hangat di kalangan pencinta RPG 🐻
Masuk tahun ke-4 kuliah, masuk ke masa-masa penghujung para penghuni kampus. Tahun ke-4 ini di mulai dengan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan alias praktek mengajar di SMA. Gak pake panjang lebar lagi, SMAN 1 Kendal atau yang lebih dikenal SMANIK menjadi lokasi PPL saya. Tidak beda jauh dengan iklim di Semarang, suhu udara di Kendal juga Panas, khususnya SMA N 1 Kendal yang masuk daerah dataran rendah, perbedaan yang paling terasa mugkin adalah jam kerja. Ketika di kampus kuliah biasanya masuk jam 8 atau kelas paling pagi jam 7, maka di SMA masuk sebelum 06.45 merupakan hal pertama yang cukup bikin kaget qkqk ditambah lagi hari Senin Upacara bendera masuk 06.15 benar-benar zona waktu yang beda bagi mahasiswa tingkat menengah seperti kami.
Berujung menjadi late post setelah 4 bulan blog tak tersentuh akhirnya ada kemauan untuk nulis lagi. Sebelum ingatan saya semakin pudar, sambil menatap langit-langit coba mengingat kemarin ngapain aja, …………..hmm sudah mulai banyak yang terlupa.
Sampai saat ini belum pernah ke luar negeri sih, tapi saya punya keinginan suatu saat menginjakan kaki di negeri asing yang berjarak ribuan kilo meter dari nyamanya rumah, oleh karena itu akhir bulan lalu berhubung salah satu syarat administrasi seleksi progam ke Jepang dari kampus harus memiliki paspor, akhinya mantaplah kali ini membuat paspor. Membuat paspor bisa dibilang mudah prosesnya, dengan datang langsung kantor imigrasi terdekat.
Sesuai dengan judul post, sendirian tanpa teman pada hari Selasa sekitar Jam 9 saya sampai ke Kantor Imigrasi Semarang di jalan Siliwangi No 154 Krapyak tepatnya di sebelah pengadilan tempat dulu mengurus surat tilang. Saya memilih cara pandataran walk-in (konvensional) karena tidak sempat untuk pendaftaran online yang harus siap-siap dari jauh-jauh hari. Seperti kata Henni, Suci dan Ai yang datang ke Imigrasi jam setengah 7 dan cepat selesainya, saya datang jam 9 merupakan suatu keterlambatan karena pada jam ini nomor antrean GEDE yang kita dapat, untungya setelah mendapat nomor antrean kita bisa duduk di kursi yang disediakan dan gak perlu antre mengular hihi. Perlu diingat juga kantor Imigrasi Semarang ini hanya melayani pengambilan nomor antrean sampai Jam 10.00, jadi lebih dari jam 10 sudah tidak dapat kesempatan untuk membuat paspor di hari itu. Tidak ketinggalan syarat untuk membuat paspornya yaitu KTP, Kartu Keluarga, dan Akte Kelahiran serta copian juga disiapkan daripada nanti harus antri lagi di tempat photocopy waktu membuat paspor dan yang paling parah kalau harus balik lagi ke rumah karena dokumen yang masih kurang langkap, kan kesel juga!
Antusiasme para pecinta Jejepangan (kalo boleh disebut) terlihat bergumul di depan panggung lapangan B-1 Fakultas Bahasa dan Seni seiring dengan malam yang semakin petang namun acara Nimats 2016 semakin “memanas” dan ramai, makannya kali ini saya akan membahas kegiatan tahunan mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang Unnes.
Suasana dari depan panggung
Kegiatan tahunan Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Negeri Semarang, salah satunya adalah Nihon Matsuri atau Festival Jejepangan hari itu berjalan lancar, kali ini mengusung tema “Akulturasi” budaya Indonesia dan Jepang dengan judul “Eien No Kizuna”. Menurut saya ini merupakan salah satu event budaya Jepang terbesar di kota Semarang. Acara Nimats ini dimulai sejak 16 April 2016, Lomba SMA berakhir 14 Mei 2016 lalu dengan Festival puncak. Lanjutkan membaca Eien No kizuna→
Ketika di tanya tentang pekerjaan “Lebih memprioritas pekerjaan yang sesuai keinginan atau pekerjaan dengan bayaran tinggi?” saya tidak bisa langsung menjawab karena kepikiran antara memilih gaji besar saja atau malah nanti tidak jadi orang yang kaya(harta) karena mengejar mimpi. Setelah saya pikirkan, saya pun memutuskan.
Saya lebih memprioritaskan bekerja sesuai dengan keinginan dari pada pekerjaan yang bergaji tinggi. Jika ditanya kenapa, bekerja dengan sesuai keinginan pasti tidak terlalu tertekan ataupun stress. Apalagi selagi melakukan apa yang kita suka, dibayar pula. Lalu yang terpenting, pekerjaan yang berhubungan dengan bahasa Jepang, karena saya suka dan mempelajari bahasa Jepang.
Tentu saja, jika memprioritaskan pekerjaan yang sesuai keinginan nantinya tidak terlalu tertekan dan stress. Tapi namanya juga hidup, isinya tidak selalu yang seperti kita harapkan. Jalan kehagian bukan hanya satu, ada saat darurat ketika kita harus melakukan sesuatu tidak sesuai rencana. Nanti ketika “saat itu” datang, ya lakukan yang harus dikerjakan “saat itu”. Saat ini lakukan yang ingin dilakukan dulu.
以上理由から、私は仕事を選ぶ際には仕事のやりがいが大切だと思うつまり今の気持ちというわけだ。
Dari alasan di Atas, saya lebih memprioritaskan pekerjaan sesuai dengan keinginan, atau dengan kata lain ini apa yang saat ini saya rasakan.
Tulisan di mata kuliah sakubun yang saya setor ke Sensei kemarin, sepertinya masih banyak kesalahan di sana sini (´・ω・`)
shigoto no yarigai 仕事のやりがい Pekerjaan yang dilakukan memiliki nilai, nilai yang diukur bukan dari jumlah bayaran atau gaji yang diterima, ketika perkerjaan tersebut berhasil rasanya benar-benar gembira.
Podcast dadakan waktu dekor Senin malam, bersama ketua panitia Nimats dan Akunin(Orang Jahat) nyambi dekor dan main Monster strike. Nimats adalah salah satu event festival Jepang tahunan terbesar di Jawa Tengah. Dengan Tema “Akulturasi” dan judul “Eien No Kizuna” yang akan diselenggarakan tanggal 14 Mei 2016.
Orang yang sering menggunakan aplikasi chatting atau berkomunikasi lewat tulisan pasti sudah tidak asing dengan icon unik yang sering diselipkan dalam pecakapan. Ikon tersebut biasa disebut dengan emoji atau emoticon atau smilies benyak digunakan untuk membuat tulisan semakin berekspresi dan mengurangi kekakuan yang selama ini ada di komunikasi via teks.
Untuk menggunakan gambar smilies alias expresi wajah digital di WordPress, pastikan dulu Pengaturan-> Penulisan lalu centang box di sebelah tulisan Konversikan emoticon seperti :-) dan :-P ke grafis pada tampilan
Pengumuman JLPT (Japanese Language Proficiency Test) atau 日本語能力試験 yang dilaksanakan pada hari Minggu, 6 Desember 2015 kemarin bisa dicek dan tersedia di laman resmi JLPT ( http://jlpt.jp/e/guideline/results_online.html ) mulai tanggal 27 Januari pukul 08.00 sampai 31 Maret pukul 15.00 WIB
Karena menunggu hasil ujian dikirim ke rumah atau ke sekolah itu 😦 masih lama, Seluruh peserta yang kemarin mengikuti bisa melihat skor yang didapat dengan cara mengakses laman JLPT kemudian masukan Nomor Ujian Peserta dan 8 digit Password yang tertera di formulir pendaftaran, jadi jangan sampai kehilangan nomor ujian dan password JLPT 😀