personal

Wonosobo Muda Berbagi di Pasar

Reading Time: 3 minutes

Dua hari sebelum Lebaran tepatnya hari Rabu, 15 Juli 2015. Alhamdulillah sudah berada di kampung halaman, kota kecil bernama Wonosobo yang memiliki banyak wisata alam, tempat di mana saya banyak menghabiskan waktu semasa sekolah. Di Wonosobo ini salah satu kegiatan menarik yang saya ikuti yaitu kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas Wonosobo Muda. Wonosobo Muda merupakan gerakan anak muda Wonosobo yang mencoba berkontribusi bagi Wonosobo, Selain Wonosobo Muda, tidak lupa juga komunitas Mbakyu Blogger kemudian WonosoboZone dan kegiatan berbagi kali ini merupakan Project Ramadhan Berbagi Di Pasar. Adalah kegiatan pembagian sembako untuk bapak tukang pikul dan mbok(ibu) gendong Pasar Induk Wonosobo bertempat di masjid Al Manshur Jl. Masjid No. 13 Kauman Utara Wonosobo.

Tukang pikul atau kuli panggul adalah pekerjaan keras yang membutuhkan kekuatan fisik dengan menawarkan jasa kekuatan fisik mereka siap mengangkat barang-barang kita bahkan yang beratnya kelewat batas pun akan mereka bawakan semua itu demi mendapatkan rezeki di tengah zaman yang modern ini. Di pasar-pasar tradisional seperti Pasar Induk Wonosobo, kuli panggul banyak didominasi oleh Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang sudah berumur. Sangat mudah mengenali mereka di pasar, dengan berselempang kain jarik biasanya mereka mendekati orang yang berbelanja kemudian menawarkan jasa, kemudian akan setia menemani dan membawakan barang belanjaan sampai belanja selesai. apalagi para wanita yang memerankan pekerjaan ini walaupun mereka sudah agak renta dan mudah lelah, semua itu demi keluarganya karena yang terpenting bagi mereka adalah apa yang mereka kerjakan adalah pekerjaan yang benar dan halal.membungkus paket

Dana bantuan didapat dari para donatur, di antaranya 120 paket sembako untuk keperluan lebaran, takjil untuk berbuka puasa, juga khusus kepada para mbok gendong ada bonus mukena yang merupakan bantuan dari Bapak Bupati juga. Sebelum penyerahan paket acara dimulai dengan diskusi ringan tentang kondisi pasar, pendidikan, dan tidak lupa juga dihadiri tokoh masyarakat dan perwakilan dari Komunitas Sekolah Pasar. Apalagi kondisi pasar Induk Wonosobo yang baru saja terbakar untuk ke sekian kalinya. Pasar Induk Wonosobo pertama kali terbakar pada September 1994. sejak itu konon tiap 4 tahun kejadian yang sama terulang hingga di akhir tahun 2014, muncul juga desas-desus bahwa Pasar induk sengaja dibakar oleh oknum tak bertanggung jawab. Akibatnya berefek pada hajat banyak orang di Wonosobo, terutama yang menggantungkan kesehariannya di pasar termasuk para kuli panggul. Semoga musibah ini tidak terulang lagi.diskusi bersama

Selesai diskusi sederhana, para hadirin satu persatu menukarkan kupon yang sudah jauh-jauh hari dibagikan oleh panitia, kupon diserahkan ke panitia kemudian ditukarkan paket sembako. Kegiatan diskusi dan pembagian sembako berlangsung kurang lebih selama 1 jam dari jam 16.00 sampai 17.00. Sedikit cerita, mbok gendong yang dalam beroperasi di pasar tidak mematok tarif, biasanya untuk pembelanja yang menyewa jasa mereka membayar 2 ribu sampai 3 ribu Rupiah. Untuk seharinya mereka bisa membawa penghasilan 20 ribu sampai 40 ribu dengan sudah dipotong biaya agar dapur rumah tetap mengepul. Mereka berangkat dari rumah pagi sebelum subuh dan pulang sore hari ketika pasar tutup. Bahkan untuk menutupi biaya operasional para tukang pikul ini tidak jarang berangkat dan pulang dengan hanya berjalan kaki, padahal jarak antara Pasar dan rumah tidak main sampai belasan kilometer. Tetap mereka tidak lupa bersyukur degan apa yang dimiliki, semua usaha demi kebahagiaan keluarganya.

IMG_3277Membaur dengan para kuli, sayangnya gambar blur tapi saya suka gambar ini

Wajah para kuli panggul yang kelihatan senang juga sambil mengucapkan terima kasih ketika panitia memberikan paket sembako, sembari berlalu pergi. Sungguh para Bapak tukang pikul dan mbok gendong tidak tahu kalau sebenarnya kamilah yang seharusnya berterima kasih, karena sudah menerima pelajaran berharga tentang Bersyukur dan Semangat dalam hidup ini. Khususnya saya yang masih diberi kesehatan dan kesempatan belajar menimba ilmu ini tidak ada alasan untuk tidak bersyukur dan meremehkan arti perjuangan. Terima kasih Bapak Kuli Panggul dan Mbok gendong engkau turut memajukan Indonesia dengan cara yang berbeda. Respect カコ(・∀・)イイ!!


Idul Fitri イードアルフィトル iidoaru fitoru
Sahur サフル sahur
Kuli ポーター pootaa

ABOUT ME
Hanif
Kuli Bahasa, bahasa Jepang - bahasa Indonesia

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Side Quest Pojok Bahasa Jepang

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca